WATAMPONE--Warga Desa Lamakkaraseng, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, menyegel
Aksi warga ini lantaran tidak menerima kepala sekolah yang baru
dilantik. Warga menyegel sekolah dengan menyilangkan lakban di pintu masuk ruang
belajar sekolah dan menempel spanduk bertuliskan penyegelan di depan
pintu gerbang sekolah. Selain itu, mereka meminta para pelajar untuk
tidak melanjutkan proses belajar-mengajar.
Aksi warga ini berawal setelah mengetahui kepala sekolah SD Inpres 3/77
Lamakkaraseng dijabat oleh Arifin menggantikan pejabat lama yang telah
pensiun akhir 2012 lalu. Warga tidak menerima Arifin dengan alasan
posisi kepala sekolah yang baru seharusnya diangkat dari guru sekolah
ini yang telah diusulkan oleh
pihak sekolah kepada Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Pendidikan.
"Ada dua guru yang diusulkan sekolah dan wali murid untuk menjadi kepala
sekolah namun tidak ada satupun yang diakomodir sehingga kami menduga
proses perekrutan kepala sekolah tidak melalui UPTD melainkan dari oknum
Dinas Pendidikan," ungkap Andi Bahtiar salah satu warga yang ikut dalam
aksi penolakan tersebut.
Bahtiar menambahkan, pihaknya akan terus menyegel
sekolah hingga pejabat kepala sekolah yang baru diganti sesuai dengan
usulan warga dan sekolah.
Pelaksana tugas Kepala Sekolah SD 3/77 Lamakkaraseng Arifuddin Kamba
menjelaskan, pihaknya terpaksa mengalihkan kegiatan para pelajar dengan
bertamasya bersama guru. Menurutnya, pihaknya akan berusaha agar para
siswa tetap mengikuti proses belajar, Rabu (29/5/13), besok.
"Besok akan kami dicarikan caranya, kalau perlu di bawah kolong rumah
warga. Yang jelas, tidak bisa anak tidak belajar dan guru tidak
mengajar," ungkap Arifuddin.
SD Inpres 3/77
Lamakkaraseng, yang berada di desa ini, Selasa (28/5/13).
Akibatnya, puluhan murid sekolah terpaksa diliburkan.
Sumber :
www. makassar.tribunnews.com