Konsep Kebutuhan dan Implikasinya Dalam Bidang Pendidikan -->

close
Klik 2x untuk menutup(x)
Selamat Datang Daeng Kajang di Kota Makassar

Konsep Kebutuhan dan Implikasinya Dalam Bidang Pendidikan

Oleh : Nurul Farhah M. Isa




Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang wajib dipenuhi untuk mampu bertahan hidup bahkan mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan nyaman. Afrooz dalam   (Andesta, 2018) mengungkapkan bahwa kebutuhan adalah suatu keperluan atau syarat yang perlu dipenuhi untuk menjamin kesejahteraan seseorang.

Dalam (Sada, 2017) kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada dan bila hidup tanpa itu, hidup akan kurang sejahtera. Seluruh manusia tentu memiliki kebutuhan, baik yang bersifat wajib atau mendasar. 

Dalam  (Zainur, 2017) kebutuhan merupakan segala sesuatu yang diperlukan manusia baik itu kebutuhan akan suatu benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran kepada manusia itu sendiri.

Jenis-jenis kebutuhan menurut Cole dan Bruce (1959) dalam Lindgren (1980) membedakannya menjadi dua bagian, yaitu:

·       Kebutuhan fisiologis

Hakikatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik, seperti makan, minum, istirahat, perlindungan diri, serta kebutuhan seksual.

·       Kebutuhan psikologis

menurut Maslow (1943), kebutuhan psikologis seseorang mencakup:

1.     Kebutuhan untuk memiliki sesuatu

2.     Kebutuhan cinta dan kasih sayang

3.     Kebutuhan keyakinan diri

4.     Kebutuhan aktualisasi diri.

 

Kebutuhan Dasar Manusia

    Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi atau tercapai, maka kebutuhan lainnya juga akan muncul. Kebutuhan dasar manusia memiliki beberapa teori, salah satunya adalah menurut Abraham Maslow. Abraham Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan dapat dipenuhi jika jenjang sebelumnya telah tercapai. Abraham membagi kebutuhan mendasar manusia dalam lima tingkatan yaitu :

1.     Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan ini menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang, yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Contohnya seperti makanan, minuman, tidur, oksigen, tempat tinggal, dan lainnya.

 

2.     Kebutuhan rasa aman

Setelah kebutuhan fisiologis tercapai, muncul kebutuhan terhadap rasa aman. Kebutuhan ini meliputi stabilitas, kebebasan, rasa aman fisik, perlindungan dari hal-hal yang dapat mengancam nyawa seperti perang, terorisme, penyakit, dan lainnya.

 

3.     Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang

Pa Pada kebutuhan ini, manusia akan terdorong untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat dengan keluarga, dan lainnya.

 

4.     Kebutuhan akan rasa harga diri

Terdapat dua kategori pada kebutuhan ini, yaitu :

·       Kebutuhan yang lebih rendah, seperti apresiasi, ketenaran, pengakuan, status, perhatian, reputasi, dan lainnya.

·       Kebutuhan yang tinggi, seperti kebutuhan terhadap prestasi, kemandirian, kebebasan, penguasaan, dan lainnya.

Penyebab Masalah dan Konsekuensinya

Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Upaya untuk dapat megubah sikap dan prilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan prilaku orang dewasa,tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan.Kegagalan dalam mengatasi ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan menurunnya harga diri,dan akibat lebih lanjut menjadikan remaja bersikap keras dan agresif atau sebaliknya tidak percaya diri,pendiam,atau kurang harga diri.


2) Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan tubuhnya.Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi.Ketidakserasian proporsi tubuh ini sering menimbulkan keganjalan,Karena ia (mereka) sulit untuk mendapatkan pakaian yang pantas,juga hal itu tampak pada gerakan atau prilaku ynag kelihatannya wagu dan tidak puas.


3)  Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kemandirian,dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbgai masalah, terutama masalah penyesuaian emosional,seperti over acting ,lancing,dan semacamnya.


Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Anak


Lingkungan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kecerdasan anak. kecerdasan seorang anak itu dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor bawaan, faktor gizi, dan faktor lingkungan. Kebutuhan dasar dalam pemenuhan tumbuh kembang anak dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:

1.     Asih (Kebutuhan Fisik-Biomedis)

Pemenuhan kebutuhan asuh, di antaranya sebagai berikut: 

Ø  

Nutrisi yang mencukupi dan seimbang


Pemberian nutrisi dimulai sejak dalam kandungan hingga kelahiran. Pemberian nutrisi yang mencukupi sangat penting sebab pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi begitu pesat.

Ø  Perawatan kesehatan dasar

    Beberapa upaya seperti mengikuti imunisasi, kontrol ke Puskemas/Posyandu secara berkala, dan diperiksakan segera bila sakit harus dilakukan orangtua agar kesehatan anak optimal.

Ø  Pakaian

Diperlukan pakaian yang baik untuk dikenakan oleh anak, sebab anak memiliki aktivitas yang banyak sehingga hendaknya pakaian yang digunakan terbuat dari bahan menyerap keringat.

Ø  Perumahan

Tidak perlu rumah yang mewag, namun bagaimana kita bisa mengatur rumah menjadi sehat, cukup ventilasi, terjaga kebersihannya dan lainnya.

Ø  Kebersihan diri dan lingkungan

Kebersihan badan dan lingkungan akan menghindari anak dari berbagai penyakit infeksi yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya.

Ø  Kesegaran jasmani (olahraga dan rekreasi)

Kesegaran jasmani dapat membantu meningkatkan motorik anak.

Ø  Asih (Kebutuhan Emosi dan Kasih Sayang)

 

Ø  Kasih sayang orangtua

Kasih sayang dari orangtua ini dapat membuat hubungan yang harmonis dengan anak, sehingga anak akan selalu merasa aman dan senang saat bersama orangtuanya.

Ø  Rasa aman

Dari bentuk kasih sayang orangtua akan menciptakan rasa aman pada anaknya. Rasa aman ini akan membuat anak bebas untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.

Ø  Harga diri

Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya, jika diacuhkan anak akan frustasi.

Ø  Dukungan/dorongan

Memberi dukungan penuh akan berdampak baik bagi anak. Anak akan mampu mengatasi stress atau masalah yang dihadapinya. Dan tidak akan ragu dalam melakukan setiap aktivitasnya.

Ø  Mandiri

Melatih anak sedini mungkin menjadi sosok yang mandiri atau tidak selalu berrgantung pada lingkungannya. Namun, dalam hal ini perlu penyesuaian dengan kemampuan dan perkembangan yang dimiliki anak.

Ø  Rasa memiliki

Rasa memiliki terhadap barang yang dimilikinya akan membuat anak memiliki rasa tanggung jawab.

Ø  Kebutuhan untuk sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman

Anak harus diberikan kesempatan untuk berkembang atau memilih sendiri hal yang ia mau sesuai kemampuannya, bukan sesuai keinginan orang tua.

Ø  Asah (Kebutuhan Stimulasi)

Pemberian stimulasi kepada anak yang tertuju akan membuat anak cepat berkembang. Berbeda dengan anak yang kurang diberikan stimulasi.



 Kebutuhan Anak Usia Sekolah Menengah (Remaja) dan Pemenuhannya



1)    Kebutuhan organik, yang berupa kebutuhan makanan, minuman, oksigen dan seksual.

2)    Kebutuhan emosional, yang berupa kebutuhan untuk memperoleh sebuah pengakuan dari orang lain.

3)    Kebutuhan berprestasi atau need for achievement, yaitu kebutuhana untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

4)    Kebutuhan untuk mempertahankan kehidupan dirinya sendiri.

    Setiap remaja menginginkan semua kebutuhannya dapat terpenuhi agar terjadi keseimbangan dan keutuhan pribadi dan mendapatkan suatu kepuasan sehingga menimbulkan perasaan senang dan produktif. Namun, jika tidak dapat dipenuhi dengan baik, maka akan mengalami keputusasaan, kekesalan hingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan remaja tersebut.

Alasan :


Remaja mengalami proses yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan yakni proses secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu.


Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan ( internal change ) dalam pengaruh kejadian dari lingkungan  organisme. Sebagai implikasi pemenuhan kebutuhan remaja dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, guru hendaknya selalu sensitif terhadap kebutuhan para siswa ( remaja ) dan berusaha memahami sebaik mungkin.


Cara Mengatasi :


Siswa harus lebih memahami kebutuhan yang dia butuhkan. Manusia dan khususnya remaja harus memperoleh kebutuhan agar dapat hidup dengan normal. Untuk mempertahankan kehidupan agar tetap tegar. karena Proses pendidikan merupakan proses yang sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik yang sempurna baik dalam segi pengetahuan, perasaan, dan perbuatan agar menjadi manusia yang sempurna.


karena Tujuan pendidikan siswa untuk memberikan bekal pada peserta didik dalam menerima proses pendidikan selanjutnya, oleh karena itu proses pendidikan harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan para siswa agar peroses pendidikan dapat terlaksana dengan baik.